Selasa, 03 April 2018

Sepotong Kenangan Manis (Cerpen Femii Active Girl)



Sepotong Kenangan Manis

Aku menyeruput coklat panas di hadapanku. Menyesapnya perlahan, membiarkan sensasi hangat mengaliri tenggorokanku. “Bu, hari ini aku akan pulang malam.”
“Sayang sekali. Hari ini ibu akan kesepian lagi di rumah.” balas ibu tanpa menatapku.
Aku tersenyum. Tidak menanggapi. Sluuurrpp! Segelas cokelat panas sudah kuhabiskan pagi ini. Ibu menghampiriku dan memasangkan syal merah di leherku. “Hari ini sangat dingin. Jaga selalu kesehatanmu, okay?”
Aku mengangguk. Maaf aku berbohong lagi padamu. “Aku pergi dulu. Sampai jumpa.” pamitku sambil melambaikan tangan, kemudian melengang keluar rumah.
Aku menyusuri jalanan yang dipenuhi salju dalam diam sambil sesekali mengeratkan jaketku. Hah, rasanya bibirku mulai kaku karena kedinginan. Tiba-tiba rasa bersalah muncul di benakku mengingat wajah ibu. Aku mengaku pergi ke rumah Haruka, padahal aku akan menghabiskan waktuku seharian ini bersama Kakeru, pacarku.
Maaf Ibu, hari ini aku terpaksa membohongimu lagi. Jika saja kau mengizinkanku untuk berpacaran, aku pasti tidak akan membohongimu terus-terusan. Saat gadis seusiaku seharusnya menikmati masa merah jambu, mengapa kau malah melarangku? Air mataku menetes. Aku tahu ibu akan kesepian hari ini karena ayah sedang ke luar kota. Aku juga melihat raut tak rela saat aku akan pergi tadi. Tetapi aku sudah berjanji akan menghabiskan waktu bersama Kakeru hari ini.
“Kakeru-san.” Aku mengetuk pintu rumahnya tiga kali. Tidak ada sahutan. Aku mengulanginya lagi. Namun tetap tidak ada sahutan. Apa sih, yang sedang dia lakukan di dalam? Karena tidak tahan dengan hawa dingin, aku memutuskan memutar kenop pintu. Tidak terkunci. Aku langsung melengang masuk.
Gelap. Kurasa Kakeru tidak ada di rumah. Aku mengedarkan pandangan ke sekeliling, berusaha mencari letak saklar lampu. Itu dia!
Ceklek! Lampu menyala seiring dengan sebuah tangan kokoh memelukku dari belakang. Aku terkejut. Tiba-tiba semburat hangat menjalari pipiku. Oh tidak, aku bisa membayangkan wajahku semerah kepiting rebus sekarang.
Kakeru tertawa melihatku salah tingkah “Hikari, ini yang kusuka darimu. Kau selalu terlihat seperti boneka saat sedang malu.”
Aku membalikkan badanku, menatap Kakeru yang masih tertawa. Sudah satu tahun aku berpacaran dengan Kakeru, namun entah mengapa aku masih merasa malu saat Kakeru menghadiahkan perhatian-perhatian kecil, seperti tadi misalnya.
“Emm.. Jadi apa yang akan kita lakukan hari ini?” tanyaku bersemangat.
Sinar mata Kakeru perlahan meredup. Entah mengapa, pertanyaan sederhana itu membuat wajahnya yang semula bahagia menjadi sedih. Kakeru diam sambil memandang mataku sendu.
“Kakeru? Kau tidak apa-apa?” tanyaku khawatir.
“Ah.., Hikari ada sesuatu yang keliru selama ini. Maafkan aku.”
“Apanya yang keliru?”
Kakeru menghela napas panjang dan meraih tanganku. “Awalnya aku berpikir bahwa aku mencintaimu saat aku memintamu jadi pacarku setahun yang lalu.”
Aku merasa hatiku tertohok begitu keras. Sangat sakit. Awalnya?
“Maafkan aku, Hikari. Mungkin kita memang tidak seharusnya terus bersama. Rasa cinta yang kuyakini untukmu itu ternyata hanya sebuah perasaan sayang seorang kakak pada adiknya. Rasa seperti itulah yang kumiliki untukmu, bukan perasaan cinta dari pria untuk seorang gadis. Aku memutuskan mengakhirinya sekarang karena tidak mau kita berdua terus tersakiti oleh perasaan semu.” Kakeru melepaskan tanganku. Ia menunduk. Tangan dan bahunya bergetar.
Aku memandangnya nanar. Pertahananku runtuh. Setetes air mata jatuh ke pipiku disusul oleh butiran air mata yang lain. “A-apa ada gadis lain yang singgah ke hatimu?” suaraku serak.
“Tidak. Aku hanya merasa semua ini salah. Aku tidak pernah merasakan jantungku berdegup kencang saat di sampingmu. Aku…” Kakeru mengangkat kepalanya dan seketika ucapannya terhenti melihat wajahku. “Maaf membuatmu menangis.” sesalnya.
Aku bergeming dan langsung berlari meninggalkan rumahnya, tidak peduli salju yang turun semakin lebat. Apakah ini yang kau sebut menghabiskan waktu bersama? Padahal aku sudah memimpikan akan melakukan banyak hal menyenangkan hari ini ditemani kehangatan dan tatapan teduhmu. Jadi hanya itu yang ingin kau katakan sampai memintaku datang? Kakeru, kau yang selama ini kuanggap sebagai orang paling kucintai, ternyata hanya menganggapku sebatas adikmu.
Aku merasa tidak sanggup lagi menopang berat tubuhku. Pertahanan kakiku runtuh. Aku terjerembab dalam tumpukan salju. Pandangan mataku nanar seiring kurasakan bibirku yang mulai kaku. Hawa dingin merasuk dalam tulang-tulangku. Lama sekali aku terjatuh di salju yang turun semakin lebat. Hampir saja aku akan mati beku ketika seseorang berlari ke arahku sambil menjerit. Air matanya berlinang. Ibu, maafkan aku.
0o_o0
Aku mengakhiri ceritaku. Kau orang pertama yang kuceritakan tentang kisah ini. Revan, kau juga teman ngobrolku pertama di Indonesia.
Kulihat kau menatapku tanpa ekspresi. “Kau tahu, setelah kejadian itu dan tahu bahwa aku diam-diam berpacaran, ibu bahkan tidak memarahiku sama sekali. Bahkan ibu masih sempat tersenyum ketika mengompres dahiku. Ibu selalu tidur di sampingku selama aku demam.” lanjutku sambil tersenyum.
Kau tersenyum mendengarnya, “Siapa idolamu?”
Aku menatapmu bingung. Idol? Who is my idol? Mengapa kau tiba-tiba bertanya tentang hal yang tidak ada kaitannya dengan pertanyaanmu sebelumnya?
“Justin Bieber? Taylor Swift? Seorang idol di Jepang? Atau kau seorang Kpopers? Atau ….?” katamu. Aku tersenyum lebar. Sebutkan saja semua nama orang terkenal yang kau tahu, maka aku akan menjawabnya ‘ya’. Nyatanya aku punya banyak orang yang kuidolakan. Benar. Hanya sebatas idola.
Lalu kau menyela, “Baiklah, jadi semua artis itu idolamu. Tetapi siapa yang paling kau idolakan?”
Aku tertawa hambar, “Hei teman, orang itu tidak ada dalam daftar orang terkenal yang kau sebutkan bagai kereta api tadi.” jelasku. Kau heran. “Karena dia adalah ibuku.” sambungku, membuatmu memandangku takjub.
Klise memang. Semua orang pasti menganggap ibunya sebagai idola. Kau benar, orang-orang itu hanya membual klise, namun aku tidak begitu. Bagiku ibu lebih dari sekedar idola yang semua gayanya kau tirukan, kau simpan foto-fotonya, dan terinspirasi pada setiap hal yang ia lakukan. Ibuku lebih dari itu. Karena ia ibarat surgaku dan malaikat yang memang Tuhan takdirkan untukku. Ibu adalah orang pertama yang kutemui di dunia setelah aku diciptakan. Aku yang awalnya yang hanya bisa berbicara ‘baba bubu’, ‘awawawa’, dan sejenisnya; sekarang lihatlah, aku bahkan bisa berbicara padamu dengan baik dan kau memahaminya. Semua berkat ibu yang selalu bernyanyi saat memandikanku pada masa kecil dan berbicara padaku sepanjang hari meski aku tak pernah menjawabmu. Tentu saja. Dulu, bahkan aku tidak tahu siapa bidadari yang menimangku setiap hari itu.
Ibu juga guru pertamaku. Sebelum aku bertemu dengan guru di taman kanak-kanak, ibu terlebih dahulu mengajariku abjad dan mengenalkanku nama-nama hewan dan buah. Ibu tak pernah marah meski dulu aku suka terbalik menyebut antara rusa dan kuda; serta apel dan pir. Ibu adalah apa pun yang pertama di dunia.
Aku memandangmu sambil menangkup roti bakar yang entah sejak kapan dihidangkan pelayan kafe, “Kau masih mau bertanya mengapa aku begitu mengidolakan ibu?”
Kau menggeleng lalu bertanya, “Orang kedua yang kau idolakan?”
“Ayahku.” Aku baru saja akan menceritakan tentang cinta pertamaku itu. Namun aku terlonjak saat melirik jam tangan. “Oh, tidak! Aku harus pulang. Sudah senja. Kita sambung ceritanya lain kali.” Aku berjalan cepat dan melambaikan tangan padamu yang memandangku tak rela. Pertemuan kita selanjutnya, kaulah yang harus menceritakan idolamu, batinku. Sudut bibirku terangkat. Aku menemukan teman yang asyik hari ini.
0o_o0

Selasa, 21 April 2015

Puisi Ibu Kartini

Ibu Kartini
Karya : Meika Hapsari

Haii all, sory ya, udah lama banget aku nggak nge-post apa-apa. Tapi . . . Mau ngucapin 'Selamat Hari Kartini' buat semuanya yaa..
Oh iya, kali ini aku mau nge-share puisi buat Ibu Kita Kartini yang tercinta. Ini buat sendiri loh! Jadi maaf kalau jelek. :|

Dulu . . .
Kau terkekang olah penjajahan
Kau terjepit oleh kesengsaraan
Kau tertindas oleh ketidakadilan
Namun . . .
Kau tidak membiarkan itu terus berlalu
Kau lawan takdirmu
Kau pacu semangatmu
Demi kebangkitan kaummu

Ibu Kartini . . .
Kau adalah wanita sejati
Jasamu begitu besar
Semangat juangmu begitu mulia

Wahai Ibu Kartini,
Engkau pertaruhkan nyawamu
Engkau tekadkan semangat juangmu
Demi harkat dan martabat kaummu
Sungguh . . .
Dunia kami cerah karenamu
Kini kami bangga menjadi wanita

Kini . . . 
Wanita bebas
Wanita lepas
Wanita dihargai
Wanita dihormati
Wanita merdeka!
Itu semua karena dirimu, Ibu Kartini

Lihatlah Ibu . . .
Betapa agung perjuanganmu
Betapa tulus pengorbananmu
Betapa indah ukiran namamu
Sungguh . . .
Aku sangat bangga kepadamu

Ibu Kartini . . .
 Terimakasih atas perjuanganmu
Sungguh tak terbalaskan
Semua jasa-jasamu
Namamu akan selalu mekar dan harum
Bagaikan bunga sepanjang masa

NB: Jika ingin copas, jangan lupa sertakan alamat blog dan nama pembuat puisi. Allah Maha Melihat.


Rabu, 24 Desember 2014

Cara Mengatasi Grogi di Depan Umum

Gugup umumnya diawali dengan munculnya keringat dingin maupun hangat, perut terasa melilit, kaki dan tangan gemetaran, otak serasa blank, dan mulut pun serasa berat sekali untuk terbuka sehingga bicara pun menjadi tidak lancar.
Trus bagaimanakah cara mengatasi grogi di depan umum? Berikut beberapa kiat untuk mengatasi grogi saat berbicara di depan umum ;
1. Mempersiapkan mental dengan cara membangun rasa percaya diri dan mengendalikan rasa takut serta emosi.
Inilah modal awal agar sukses bicara didepan umum. Caranya dengan istirahat dan tidur yang cukup menjelang waktu berbicara di depan umum, melakukan relaksasi atau senam ringan untuk menurunkan ketegangan mental dan mengantisipasi kelelahan, misalnya dengan cara memegan ujung kaki sambil berdiri membungkuk selama beberapa detik, menarik napas yang panjang dan dalam serta menahannya beberapa detik, kemudian mengeluarkan napas pelan-pelan, juga minum segelas air putih untuk mempersiapkan vokal.
Khusus untuk mengatasi kaki yang gemetaran, usahakan pada saat tampil anda bergerak, anda dapat menyiasatinya dengan berjalan menuju white board untuk menulis atau menuju hadirin untuk berdialog.
2. Siapkan bahan jika tidak tampil mendadak. ini dapat menumbukan rasa percaya diri karena anda merasa yakin dengan apa yang anda sampaikan.
3. Berusahalah konsentrasi dan tenang pada saat akan maju dan fokuskan pada pokok pikiran apa yang anda sampaikan, juga pada kata kuncinya. Jangan memaksakan diri untuk mengeluarkan apa yang anda hafalkan, ini hanya akan menambah ketegangan dan rasa grogi jika pada saat akan maju ada sedikit saja ada yang terlupa.
4. Jangan mengharuskan diri tampil sempurna pada tiap kesempatan karena hanya akan mempercepat timbulnya rasa grogi ketika sedikit saja kekurangan Anda tampak. Yakinlah semua orang mempunyai kekurangan dan tidak semua orang mampu berbicara dengan baik di depan umum.
5. Yakinlah bahwa Anda tidak harus sepenuhnya menguasai seluruh hadirin. Fokuskan perhatian pada mereka yang tertarik dengan apa yang anda sampaikan. biarkan saja kalau ada yang tidak menaruh perhatian pada apa yang anda sampaikan.
6. Usahakan melewati sebelah kiri pendengar saat Anda menuju ke panggung atau tempat anda menyampaikan pidato. Ini akan menstimulasi otak kanan para pendengar sehingga lebih mudah menerima apa yang anda sampaikan
7. Jangan lupa untuk berdoa sebelum berbicara di depan umum agar tidak grogi, tidak nervous, dan sukses.
Yang perlu Anda tekankan dalam diri Anda adalah bahwa berbicara di depan umum bukanlah hal yang sangat menegangkan. Anda tidak akan dicela dan dijauhi hanya karena penampilan anda tidak sempurna saat di depan forum. Jadi berusahalah selalu tenang dan rileks.

8. Perhatikan penampilan
Disukai atau tidak, kita sudah dinilai orang lain bahkan sebelum mengucapkan satu patah kata pun. Manusia secara otomatis membuat impresi dari penampilan kita. Oleh karena itu, gunakanlah pakaian yang menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang pintar dan perkataan Anda dapat dipercaya. Perhatikan juga komunitas yang akan didatangi.

9. Latih suara dan diafragma
Seorang public speaker tidak harus memiliki suara yang ‘bulat’, empuk dan enak didengar. Radio voice hanyalah aksesori. Memang suara leher (cenderung cempreng) lebih meletihkan. Akan tetapi, pemilik suara leher bisa berlatih berbicara denga suara diafragma. Banyak buku yang bisa Anda jadikan guru. Faktor penting dalam komunikasi adalah intonasi suara. Ini bisa dilatih secara alami.

10. Walking the talk
Sebelum berbicara, kuasai dulu materinya. Cara paling mudah adalah dengan menerapkan bahan pembicaraan pada diri Anda sendiri. Misalnya, bila Anda bicara tentang reksa dana, sebaiknya pernah berinvestasi reksa dana. Sehingga Anda tahu gejolaknya ketika pasar reksa dana naik maupun turun. Jadi, harus walking the talk alias jangan omong doang. Contoh lain bila menganjurkan orang untuk menyisihkan uang gaji sebasar 35 persen, Anda sendiri harus melakukannya. Dengan begitu, lebih mudah bagi Anda untuk meyakinkan orang lain berdasarkan pengalaman sendiri.

11. Hindari pembicaraan yang bukan bidang Anda
Misalnya, seorang perencana keuangan diminta berbicara mengenai berkebun emas. Meski menyerempet dengan bidang keuangan, namun apabila Anda tidak menguasainya, lebih baik Anda hindari, sehingga percaya diri Anda di depan audience akan selalu terjaga.

12. Raih kredibilitas
Tak gampang untuk membangun citra tentang siapa diri Anda. Caranya bersikaplah jujur dan terbuka. Katakan, misalnya, kalau Anda sendiri pernah punya kebiasaan buruk dalam mengelola uang (beli barang tak penting, terjerat utang kartu kredit, dll). Dengan keterbukaan diri, Anda akan lebih mudah ‘masuk’ dan dipercaya audience. Itu sebabnya, keuangan pribadi perencana keuangan harus benar-benar baik, sehingga kredibel pada saat menyampaikan saran kepada audience.

13. Bongkar batas formal
Misalnya ambil contoh pembicara bidang keuangan. Keuangan adalah bidang yang serius, maka lumerkan dengan suasana bicara yang segar, tidak formal. Contohnya, sindir gaya belanja boros audience dengan canda, tapi mengena. Dengan audience yang setara kelompok usia dan status sosialnya, kita bisa menggunakan gaya bahasa sehari-hari. Sedangkan dengan mereka yang lebih tua, gunakan gaya bicara yang lebih santun.

14. Pelajari karakter audience
Ekspresi wajah audiensi yang ‘lempeng’ bisa Anda baca dengan mudah. Untuk menghadapinya, lemparkan sesuatu yang bergairah lebih dulu, sebagai teaser, gimmick atau ice breaking. Misalnya, gosip orang terkenal atau tentang midnight sale yang kini sedang hit di antara para wanita kota besar. Dengan mengutip hal itu, kebuntuan suasana akan mencair karena Anda telah menjadi bagian dari mereka.

16. Ingat, Anda Orang Yang Paling Tepat!
Sudah menyiapkan semuanya, tetapi saat waktunya tiba, percaya diri justru drop? Erwin, yang sudah hampir 20 tahun berkecimpung di bidang ini, juga mengaku pernah ciut hati saat menjadi MC di depan para CEO perusahaan minyak dari berbagai Negara. Jalan keluar untuk mengatasi suasana nervous (saat aliran oksigen menuju otak terhambat, sehingga otak tak mampu berpikir jernih) adalah dengan menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan-lahan. Erwin melakukannya 4-5 kali. Sesudah itu yakinkan diri bahwa hanya dirinyalah orang paling tepat untuk berada di atas panggung.

17. Membuat review harian
Di ujung hari, luangkan waktu 15 menit saja untuk mengingat lagi, ada atau tidaknya kata-kata yang menyakitkan saat berbicara dengan atasan, kolega atau bawahan. Bagaimana ekspresi mereka tadi. Belajar dari situ, ketika besok Anda berada dalam situasi yang sama, Anda tahu langkah antisipasinya dan tidak melakukan kesalahan yang sama.

18. Ikuti kursus
Siapa saja dan kapan saja merasa tidak nyaman saat berbicara, sering kehabisan kata-kata atau merasa kurang percaya diri, ada baiknya ikut kursus public speaking. Patokannya, kebutuhan itu datang dari dalam diri, bukan dorongan dari kebutuhan pekerjaan semata.


19. Perbanyak “jam terbang”
“Practice makes perfect.” Maka, ambillah setiap kesempatan untuk berbicara di muka umum. Selain kita jadi tahu strategi apa yang tepat untuk kita, tingkat stress juga akan menurun saat kita makin terbiasa berbicara di depan umum. Perbanyaklah latihan presentasi, karena dalam presentasi, kesiapan materi hanya memegang 20 persen faktor kesuksesan dan 80 persen adalah kemampuan public speaking.

Keuntungan Menjadi Penulis

Beberapa keuntungan anda sebagai seorang penulis :

1. Kebebasan waktu, tidak ada yang mengejar anda dalam soal waktu.
Anda bebas mengerjakan atau membuat suatu tulisan, apakah kita mengerakannya di waktu malam atau disiang hari. Terserah kita mau menentukan kapan saja. Intinya setiap ada gagasan ide dan wacana yang selintas terpikir saat itu, segera ditulis. Jadi jam kerja untuk menulis kita sendiri yang mengaturnya. Jika menulis adalah suatu hobi atau tempat sebagai ajang untuk mengisi waktu luang, yah kita hanya menyisihkan waktu dari sebagian dari jam kerja kita. Dan tentunya tidak menganggu dari perkerjaan rutin kita. Seperti para pernulis lainnya, mereka banyak mempunyai jadwal dan perkerjaan yang padat. Tidak hanya penulis artis papan atas pun banyak meluangkan waktu mereka untuk menulis. Nah bagaimana mereka bisa menentukan jadwal waktu luang menulisnya. Salah satu cerita dari salah seorang penulis menceritakan bahwa waktu luang untuk menulisnya hanya 1 sampai 2 jam saja sehari, itupun saat mereka baru bangun menunggu keberangkatan jam kerja. Mereka menyampatkan untuk menulis. Nah bagaimana dengan diri kita sendiri.

2. Tidak ada yang menjadi atasan kita.
Kita sendirilah yang menjadi atasan diri kita sendiri!. Jadwal,schedule dan target kapan tulisan itu kita selesaikan kita sendiri yang akan mengaturnya. Juga seorang penulis tidak aturan dimanapun kita menulis harus menggunakan pakaian layaknya orang kantoran instansi resmi. Jadi segalanya kita sendiri yang mengatur. Baik di kamar di ruangan kita bebas untuk memilih dengan cara apa kita bisa membuat diri kita untuk lebih enjoy dan bersemangat. Kita bisa sambil ngopi, makan gorengan dll. Bukankan menulis adalah kebebasan kreatifitas otak kanan yang berperan, dimana tekanan maupun ketakutan harus kita hilangkan. Untuk membuat otak kita menjadi EDAN dalam menulis.

3. Kepuasan Bhatin. Kepuasan bhatin yang tidak bisa di nilai dengan materi, mana kala tulisan kita sudah selesai, atau buku kita sudah diterbitkan. Hal itu akan memberikan motivasi dan keinginan yang sangat kuat, apa lagi penulis pemula. Jika tulisannya sudah dibaca dan dikomentari oleh pembaca, maka akan merasakan kepuasan emosi yang membeludak untuk menankap dan menyikapi tulisan pembacanya. Dan akan terus termotivasi untuk membuat karaya tulisan yang lebih berkualitas.
Siapa yang tidak bangga dengan gagasan, ide, pendapat yang ia utarakan dalam tulisan dapat diteriama dan bermamfaat bagi orang lain. Sekali lagi kebahagian dan kepuasan bhatin itu tidak bisa di ukur, karena kebanggaan adalah kepuasan bhatin itu sendiri.

4. “Kita akan dicari”.
Sebagai seorang penulis, kita akan dicari oleh pernerbit. Tentu jika mempunyi karya tulisan yang layak untuk di pasarkan. Penerbit adalah seorang patner bagi seorang penulis, jangan pernah takut seramnya seorang editor dalam penerbitan. Jika tulisan kita belum diterima dan selalu ditolak, pelurunya adalah serbu editor itu sendiri dengan tulisan-tulisan. Dan tentunya dengan tulisan yang baik dan bagus yang sesuai dari hasil anaslisa anda mengapa tulisan and selalu di tolak oleh penerbit tersebut.<p> </p>5. Dengan menulis kita akan belajar untuk menjadi orang bijak. Mengapa?, setiap orang yakin dan selalu beranggapan bahwa, setiap penulis mempunyai jiwa dan pemikiran yang lebih idealis, sportif dan spirit akan mampau meberikan bimbingan dan arahan bagi para rekan penulis lainnya. Terutama penulis pemula, akan melihat kita selalu lebih baik darinya. Oleh sebab itu sekali lagi dengan menulis akan akan menjadi orang lebih berpikiran positif. Di karenakan setiap kita menulis secara lansung kita sudah memasukan wacana,wawasan yang luas terhadap otak kita sendiri. Dan satu lagi, yang memberdakan antara orang bisa dengan orang luar bisa ialah kekayaan kosa kata dalam mengungkapkan sesuatu. Seorang penulis tentu akan mempunyai banyak kekayaan kosa kata yang dimilikinya, karena dengan aktifitas menulis kita sudah memasukan dalam kamus di otak kita kosa kata yang terus bertambah, bertambah dan bertambah.<p> </p>6. Dengan menulis kita sudah menanamkan kebajikan yang akan kita petik pahala dari Allah SWT. Pahala itu tentu kita dapatkan dengan motivasi menulis dan kayat tulisan yang dapat bermamfaat bagi orang lain, baik di dunia dan akhirat. Dan Allah tidak buta dan lupa dalam mencatat setiap jerih payah jari jemari kita dengan setiap kebaikan yang kita tulis. Sekali lagi tulisalah tulisan yang bermafaat bagi semua orang, jangan menulis hal yang menyesatkan umat.<p> </p>
7. Royalti, mengapa royalti di tempatkan pada no. urut terakhir. Sebuah ungkpan dari seorang penulis yakni bang Joru mengatakan “jika anda menulis di karena mengaharapakan royalti dari buku anda, lebih baik anda berhenti menulis”. Memag benar, pendapat ini mengambarkan menulis bukanlah suatu pekerjaan, menulis bukalah suatu lahan materi. Karena jika mau melihat beragam penulis yang kecawa bahkan berhenti total menjadi penulis, gara-gara gagal ataupun selalu ditolah oleh penerbit. Maka akan menjadi beban dan penyakit bagi anda yang hanya menulis mengarapkan nilai dari apa yang ada tulis. Royalti adalah nilai balik dari buku yang kita tulis, berapapun hasil dari tulisan tersebut jika kita mencintai dan ikhlas dan menulis hati kita akan senantiasa terbuka lebar dan lapang dalam menghadapi kesulitan.

Jadi sekarang mengapa ragu menjadi penulis? Ayo, selesaikan Tulisanmu!

Cara Mengunggah Video Ke Youtube



1.       Ketik alamat ini di mesin pencari Google: http://www.youtube.com/
2.       Klik sign in di pojok kanan atas, lalu masukkan alamat email dan password. Hal ini dilakukan jika teman-teman sudah mempunyai akun email di gmail atau akun google. Namun jika belum, bisa klik create account, lalu mengisi data untuk menjadi anggota youtube.
3.       Jika sudah masuk ke YouTube, klik `upload` di bagian atas sebelah kanan.
4.       Untuk mengunggah file video, teman-teman bisa mengklik `select files from your computer`, lalu pilih file video yang mau diunggah.
5.       Selesai deh!

Tips Menanggulangi Ide Cerita Macet



Mau jadi penulis? Mau!
Ya, menulis, dong? Udah!
Lalu masalahnya apa? Macet!
M-A-C-E-T.
Alias, ngga ada ide lagi. Ngga tau cerita ini mau dibawa ke mana lagi. Writer’s block.
Arghhh… gimana dong?

Tenang, kalau itu masalah kamu, coba simak tips-tips berikut.
1. REFRESHING
Lama-lama berkutat dengan satu plot cerita, kita bisa pusing sendiri & kehilangan perspektif. Nah, coba tinggalkan novel itu beberapa hari, lalu relaks. Ambil waktu untuk baca buku atau nonton film. Cari suasana baru. Pergi ke tempat-tempat yang biasanya ngga pernah kamu kunjungi, lalu amati alam dan orang-orang di sekitar kamu.
Tujuan dari semua kegiatan ini adalah memberi input-input dan impuls-impuls baru ke otak kamu agar… tadaaa! Muncullah ide-ide kreatif yang baru.
2. DREAM AWAY
Setelah otak seger, ambil waktu untuk bengong-bengong dan melamun. Biarkan imajinasi kamu berkelana. Proseslah ide-ide baru yang kamu temui selagi refreshing kemarin-kemarin ini. Bayangkan berbagai kemungkinan dan skenario untuk tokoh kamu.
Karena masih dalam tahap menggodok ide di kepala, jangan ragu-ragu untuk menjelajahi imajinasi TERLIAR & TERGILA kamu. Adegan macam apapun boleh, kombinasi seperti apa saja mungkin. Tentunya, saat ide-ide tersebut dituangkan ke dalam tulisan, kita harus membuatnya logis dan masuk akal, tapi dalam tahap penggalian ini, kamu bebas. Tuliskan saja semua ide yang muncul tanpa penyaringan.
3. GALI TOKOH
Cara lain untuk mencari ide adalah dengan menggali tokoh utama kamu. Sebenarnya, ini adalah salah satu langkah yang wajib dilakukan waktu kita membuat plot. Sebagai penulis, kita wajib mengenal tokoh utama kita, kan? Nah, seperti apa sih dia sebenernya?
Misal, tokoh utama kita pemarah. Kita harus mengetahui kenapa dia menjadi pemarah seperti itu. Apa ada kejadian tidak enak yang terjadi di masa lalunya? Siapa penyebabnya? Lalu, apa yang dia lakukan di situasi-situasi tertentu yang menunjukkan bahwa dia pemarah? Apakah kita sudah cukup menonjolkan sifat pemarahnya ini?
Biasanya, setelah mengetahui latar belakang tokoh kita dengan lebih dalam, kita otomatis tahu tindakan selanjutnya yang akan dia ambil dalam alur cerita kita.
4. KEINGINAN TOKOH
Hal lain yang wajib diketahui penulis adalah goal alias hal yang paling diinginkan tokoh utama kita dalam cerita ini. Cinta? Mempertahankan pekerjaan? Menyelamatkan seseorang?
Contohnya, dalam cerita The Lord of the Rings (LOTR), tujuan utama para tokoh adalah menghancurkan sebuah cincin.
Selanjutnya, karanglah berbagai rintangan yang menghalangi tokoh kita untuk mencapai tujuan itu. Dalam LOTR, berbagai bahaya dan tantangan muncul saat Frodo dkk berusaha mencapai Mount Doom untuk menghancurkan cincin terkutuk itu.
Kreatiflah dalam menciptakan rintangan. Rintangan tidak melulu harus datang dari pihak antagonis, tapi bisa juga dari orang kepercayaan tokoh kita (misal: pertengkaran, pengkhianatan). Rintangan juga bisa datang dari diri tokoh utama kita sendiri (misal: tidak percaya diri, malas, dsb).
Tuh, udah dapat banyak ide baru, deh. Saring, pilih yang paling menarik, masukkan ke dalam plot cerita, dan mulailah menulis lagi.
Nah, sekarang giliran kamu, gimana cara kamu menanggulangi ide cerita yang macet.