Rabu, 24 Desember 2014

Cara Mengatasi Grogi di Depan Umum

Gugup umumnya diawali dengan munculnya keringat dingin maupun hangat, perut terasa melilit, kaki dan tangan gemetaran, otak serasa blank, dan mulut pun serasa berat sekali untuk terbuka sehingga bicara pun menjadi tidak lancar.
Trus bagaimanakah cara mengatasi grogi di depan umum? Berikut beberapa kiat untuk mengatasi grogi saat berbicara di depan umum ;
1. Mempersiapkan mental dengan cara membangun rasa percaya diri dan mengendalikan rasa takut serta emosi.
Inilah modal awal agar sukses bicara didepan umum. Caranya dengan istirahat dan tidur yang cukup menjelang waktu berbicara di depan umum, melakukan relaksasi atau senam ringan untuk menurunkan ketegangan mental dan mengantisipasi kelelahan, misalnya dengan cara memegan ujung kaki sambil berdiri membungkuk selama beberapa detik, menarik napas yang panjang dan dalam serta menahannya beberapa detik, kemudian mengeluarkan napas pelan-pelan, juga minum segelas air putih untuk mempersiapkan vokal.
Khusus untuk mengatasi kaki yang gemetaran, usahakan pada saat tampil anda bergerak, anda dapat menyiasatinya dengan berjalan menuju white board untuk menulis atau menuju hadirin untuk berdialog.
2. Siapkan bahan jika tidak tampil mendadak. ini dapat menumbukan rasa percaya diri karena anda merasa yakin dengan apa yang anda sampaikan.
3. Berusahalah konsentrasi dan tenang pada saat akan maju dan fokuskan pada pokok pikiran apa yang anda sampaikan, juga pada kata kuncinya. Jangan memaksakan diri untuk mengeluarkan apa yang anda hafalkan, ini hanya akan menambah ketegangan dan rasa grogi jika pada saat akan maju ada sedikit saja ada yang terlupa.
4. Jangan mengharuskan diri tampil sempurna pada tiap kesempatan karena hanya akan mempercepat timbulnya rasa grogi ketika sedikit saja kekurangan Anda tampak. Yakinlah semua orang mempunyai kekurangan dan tidak semua orang mampu berbicara dengan baik di depan umum.
5. Yakinlah bahwa Anda tidak harus sepenuhnya menguasai seluruh hadirin. Fokuskan perhatian pada mereka yang tertarik dengan apa yang anda sampaikan. biarkan saja kalau ada yang tidak menaruh perhatian pada apa yang anda sampaikan.
6. Usahakan melewati sebelah kiri pendengar saat Anda menuju ke panggung atau tempat anda menyampaikan pidato. Ini akan menstimulasi otak kanan para pendengar sehingga lebih mudah menerima apa yang anda sampaikan
7. Jangan lupa untuk berdoa sebelum berbicara di depan umum agar tidak grogi, tidak nervous, dan sukses.
Yang perlu Anda tekankan dalam diri Anda adalah bahwa berbicara di depan umum bukanlah hal yang sangat menegangkan. Anda tidak akan dicela dan dijauhi hanya karena penampilan anda tidak sempurna saat di depan forum. Jadi berusahalah selalu tenang dan rileks.

8. Perhatikan penampilan
Disukai atau tidak, kita sudah dinilai orang lain bahkan sebelum mengucapkan satu patah kata pun. Manusia secara otomatis membuat impresi dari penampilan kita. Oleh karena itu, gunakanlah pakaian yang menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang pintar dan perkataan Anda dapat dipercaya. Perhatikan juga komunitas yang akan didatangi.

9. Latih suara dan diafragma
Seorang public speaker tidak harus memiliki suara yang ‘bulat’, empuk dan enak didengar. Radio voice hanyalah aksesori. Memang suara leher (cenderung cempreng) lebih meletihkan. Akan tetapi, pemilik suara leher bisa berlatih berbicara denga suara diafragma. Banyak buku yang bisa Anda jadikan guru. Faktor penting dalam komunikasi adalah intonasi suara. Ini bisa dilatih secara alami.

10. Walking the talk
Sebelum berbicara, kuasai dulu materinya. Cara paling mudah adalah dengan menerapkan bahan pembicaraan pada diri Anda sendiri. Misalnya, bila Anda bicara tentang reksa dana, sebaiknya pernah berinvestasi reksa dana. Sehingga Anda tahu gejolaknya ketika pasar reksa dana naik maupun turun. Jadi, harus walking the talk alias jangan omong doang. Contoh lain bila menganjurkan orang untuk menyisihkan uang gaji sebasar 35 persen, Anda sendiri harus melakukannya. Dengan begitu, lebih mudah bagi Anda untuk meyakinkan orang lain berdasarkan pengalaman sendiri.

11. Hindari pembicaraan yang bukan bidang Anda
Misalnya, seorang perencana keuangan diminta berbicara mengenai berkebun emas. Meski menyerempet dengan bidang keuangan, namun apabila Anda tidak menguasainya, lebih baik Anda hindari, sehingga percaya diri Anda di depan audience akan selalu terjaga.

12. Raih kredibilitas
Tak gampang untuk membangun citra tentang siapa diri Anda. Caranya bersikaplah jujur dan terbuka. Katakan, misalnya, kalau Anda sendiri pernah punya kebiasaan buruk dalam mengelola uang (beli barang tak penting, terjerat utang kartu kredit, dll). Dengan keterbukaan diri, Anda akan lebih mudah ‘masuk’ dan dipercaya audience. Itu sebabnya, keuangan pribadi perencana keuangan harus benar-benar baik, sehingga kredibel pada saat menyampaikan saran kepada audience.

13. Bongkar batas formal
Misalnya ambil contoh pembicara bidang keuangan. Keuangan adalah bidang yang serius, maka lumerkan dengan suasana bicara yang segar, tidak formal. Contohnya, sindir gaya belanja boros audience dengan canda, tapi mengena. Dengan audience yang setara kelompok usia dan status sosialnya, kita bisa menggunakan gaya bahasa sehari-hari. Sedangkan dengan mereka yang lebih tua, gunakan gaya bicara yang lebih santun.

14. Pelajari karakter audience
Ekspresi wajah audiensi yang ‘lempeng’ bisa Anda baca dengan mudah. Untuk menghadapinya, lemparkan sesuatu yang bergairah lebih dulu, sebagai teaser, gimmick atau ice breaking. Misalnya, gosip orang terkenal atau tentang midnight sale yang kini sedang hit di antara para wanita kota besar. Dengan mengutip hal itu, kebuntuan suasana akan mencair karena Anda telah menjadi bagian dari mereka.

16. Ingat, Anda Orang Yang Paling Tepat!
Sudah menyiapkan semuanya, tetapi saat waktunya tiba, percaya diri justru drop? Erwin, yang sudah hampir 20 tahun berkecimpung di bidang ini, juga mengaku pernah ciut hati saat menjadi MC di depan para CEO perusahaan minyak dari berbagai Negara. Jalan keluar untuk mengatasi suasana nervous (saat aliran oksigen menuju otak terhambat, sehingga otak tak mampu berpikir jernih) adalah dengan menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan-lahan. Erwin melakukannya 4-5 kali. Sesudah itu yakinkan diri bahwa hanya dirinyalah orang paling tepat untuk berada di atas panggung.

17. Membuat review harian
Di ujung hari, luangkan waktu 15 menit saja untuk mengingat lagi, ada atau tidaknya kata-kata yang menyakitkan saat berbicara dengan atasan, kolega atau bawahan. Bagaimana ekspresi mereka tadi. Belajar dari situ, ketika besok Anda berada dalam situasi yang sama, Anda tahu langkah antisipasinya dan tidak melakukan kesalahan yang sama.

18. Ikuti kursus
Siapa saja dan kapan saja merasa tidak nyaman saat berbicara, sering kehabisan kata-kata atau merasa kurang percaya diri, ada baiknya ikut kursus public speaking. Patokannya, kebutuhan itu datang dari dalam diri, bukan dorongan dari kebutuhan pekerjaan semata.


19. Perbanyak “jam terbang”
“Practice makes perfect.” Maka, ambillah setiap kesempatan untuk berbicara di muka umum. Selain kita jadi tahu strategi apa yang tepat untuk kita, tingkat stress juga akan menurun saat kita makin terbiasa berbicara di depan umum. Perbanyaklah latihan presentasi, karena dalam presentasi, kesiapan materi hanya memegang 20 persen faktor kesuksesan dan 80 persen adalah kemampuan public speaking.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar