Gugup umumnya diawali dengan munculnya keringat dingin maupun hangat,
perut terasa melilit, kaki dan tangan gemetaran, otak serasa blank, dan
mulut pun serasa berat sekali untuk terbuka sehingga bicara pun menjadi
tidak lancar.
Trus bagaimanakah cara mengatasi grogi di depan umum? Berikut beberapa kiat untuk mengatasi grogi saat berbicara di depan umum ;
1. Mempersiapkan mental dengan cara membangun rasa percaya diri dan mengendalikan rasa takut serta emosi.
Inilah
modal awal agar sukses bicara didepan umum. Caranya dengan istirahat
dan tidur yang cukup menjelang waktu berbicara di depan umum, melakukan
relaksasi atau senam ringan untuk menurunkan ketegangan mental dan
mengantisipasi kelelahan, misalnya dengan cara memegan ujung kaki sambil
berdiri membungkuk selama beberapa detik, menarik napas yang panjang
dan dalam serta menahannya beberapa detik, kemudian mengeluarkan napas
pelan-pelan, juga minum segelas air putih untuk mempersiapkan vokal.
Khusus
untuk mengatasi kaki yang gemetaran, usahakan pada saat tampil anda
bergerak, anda dapat menyiasatinya dengan berjalan menuju white board
untuk menulis atau menuju hadirin untuk berdialog.
2. Siapkan
bahan jika tidak tampil mendadak. ini dapat menumbukan rasa percaya diri
karena anda merasa yakin dengan apa yang anda sampaikan.
3.
Berusahalah konsentrasi dan tenang pada saat akan maju dan fokuskan pada
pokok pikiran apa yang anda sampaikan, juga pada kata kuncinya. Jangan
memaksakan diri untuk mengeluarkan apa yang anda hafalkan, ini hanya
akan menambah ketegangan dan rasa grogi jika pada saat akan maju ada
sedikit saja ada yang terlupa.
4. Jangan mengharuskan diri tampil
sempurna pada tiap kesempatan karena hanya akan mempercepat timbulnya
rasa grogi ketika sedikit saja kekurangan Anda tampak. Yakinlah semua
orang mempunyai kekurangan dan tidak semua orang mampu berbicara dengan
baik di depan umum.
5. Yakinlah bahwa Anda tidak harus sepenuhnya
menguasai seluruh hadirin. Fokuskan perhatian pada mereka yang tertarik
dengan apa yang anda sampaikan. biarkan saja kalau ada yang tidak
menaruh perhatian pada apa yang anda sampaikan.
6. Usahakan
melewati sebelah kiri pendengar saat Anda menuju ke panggung atau tempat
anda menyampaikan pidato. Ini akan menstimulasi otak kanan para
pendengar sehingga lebih mudah menerima apa yang anda sampaikan
7. Jangan lupa untuk berdoa sebelum berbicara di depan umum agar tidak grogi, tidak nervous, dan sukses.
Yang
perlu Anda tekankan dalam diri Anda adalah bahwa berbicara di depan
umum bukanlah hal yang sangat menegangkan. Anda tidak akan dicela dan
dijauhi hanya karena penampilan anda tidak sempurna saat di depan forum.
Jadi berusahalah selalu tenang dan rileks.
8. Perhatikan penampilan
Disukai
atau tidak, kita sudah dinilai orang lain bahkan sebelum mengucapkan
satu patah kata pun. Manusia secara otomatis membuat impresi dari
penampilan kita. Oleh karena itu, gunakanlah pakaian yang menunjukkan
bahwa Anda adalah orang yang pintar dan perkataan Anda dapat dipercaya.
Perhatikan juga komunitas yang akan didatangi.
9. Latih suara dan diafragma
Seorang
public speaker tidak harus memiliki suara yang ‘bulat’, empuk dan enak
didengar. Radio voice hanyalah aksesori. Memang suara leher (cenderung
cempreng) lebih meletihkan. Akan tetapi, pemilik suara leher bisa
berlatih berbicara denga suara diafragma. Banyak buku yang bisa Anda
jadikan guru. Faktor penting dalam komunikasi adalah intonasi suara. Ini
bisa dilatih secara alami.
10. Walking the talk
Sebelum
berbicara, kuasai dulu materinya. Cara paling mudah adalah dengan
menerapkan bahan pembicaraan pada diri Anda sendiri. Misalnya, bila Anda
bicara tentang reksa dana, sebaiknya pernah berinvestasi reksa dana.
Sehingga Anda tahu gejolaknya ketika pasar reksa dana naik maupun turun.
Jadi, harus walking the talk alias jangan omong doang. Contoh lain bila
menganjurkan orang untuk menyisihkan uang gaji sebasar 35 persen, Anda
sendiri harus melakukannya. Dengan begitu, lebih mudah bagi Anda untuk
meyakinkan orang lain berdasarkan pengalaman sendiri.
11. Hindari pembicaraan yang bukan bidang Anda
Misalnya,
seorang perencana keuangan diminta berbicara mengenai berkebun emas.
Meski menyerempet dengan bidang keuangan, namun apabila Anda tidak
menguasainya, lebih baik Anda hindari, sehingga percaya diri Anda di
depan audience akan selalu terjaga.
12. Raih kredibilitas
Tak
gampang untuk membangun citra tentang siapa diri Anda. Caranya
bersikaplah jujur dan terbuka. Katakan, misalnya, kalau Anda sendiri
pernah punya kebiasaan buruk dalam mengelola uang (beli barang tak
penting, terjerat utang kartu kredit, dll). Dengan keterbukaan diri,
Anda akan lebih mudah ‘masuk’ dan dipercaya audience. Itu sebabnya,
keuangan pribadi perencana keuangan harus benar-benar baik, sehingga
kredibel pada saat menyampaikan saran kepada audience.
13. Bongkar batas formal
Misalnya
ambil contoh pembicara bidang keuangan. Keuangan adalah bidang yang
serius, maka lumerkan dengan suasana bicara yang segar, tidak formal.
Contohnya, sindir gaya belanja boros audience dengan canda, tapi
mengena. Dengan audience yang setara kelompok usia dan status sosialnya,
kita bisa menggunakan gaya bahasa sehari-hari. Sedangkan dengan mereka
yang lebih tua, gunakan gaya bicara yang lebih santun.
14. Pelajari karakter audience
Ekspresi
wajah audiensi yang ‘lempeng’ bisa Anda baca dengan mudah. Untuk
menghadapinya, lemparkan sesuatu yang bergairah lebih dulu, sebagai
teaser, gimmick atau ice breaking. Misalnya, gosip orang terkenal atau
tentang midnight sale yang kini sedang hit di antara para wanita kota
besar. Dengan mengutip hal itu, kebuntuan suasana akan mencair karena
Anda telah menjadi bagian dari mereka.
16. Ingat, Anda Orang Yang Paling Tepat!
Sudah
menyiapkan semuanya, tetapi saat waktunya tiba, percaya diri justru
drop? Erwin, yang sudah hampir 20 tahun berkecimpung di bidang ini, juga
mengaku pernah ciut hati saat menjadi MC di depan para CEO perusahaan
minyak dari berbagai Negara. Jalan keluar untuk mengatasi suasana
nervous (saat aliran oksigen menuju otak terhambat, sehingga otak tak
mampu berpikir jernih) adalah dengan menarik napas dalam-dalam dan
menghembuskannya perlahan-lahan. Erwin melakukannya 4-5 kali. Sesudah
itu yakinkan diri bahwa hanya dirinyalah orang paling tepat untuk berada
di atas panggung.
17. Membuat review harian
Di
ujung hari, luangkan waktu 15 menit saja untuk mengingat lagi, ada atau
tidaknya kata-kata yang menyakitkan saat berbicara dengan atasan, kolega
atau bawahan. Bagaimana ekspresi mereka tadi. Belajar dari situ, ketika
besok Anda berada dalam situasi yang sama, Anda tahu langkah
antisipasinya dan tidak melakukan kesalahan yang sama.
18. Ikuti kursus
Siapa
saja dan kapan saja merasa tidak nyaman saat berbicara, sering
kehabisan kata-kata atau merasa kurang percaya diri, ada baiknya ikut
kursus public speaking. Patokannya, kebutuhan itu datang dari dalam
diri, bukan dorongan dari kebutuhan pekerjaan semata.
19. Perbanyak “jam terbang”
“Practice
makes perfect.” Maka, ambillah setiap kesempatan untuk berbicara di
muka umum. Selain kita jadi tahu strategi apa yang tepat untuk kita,
tingkat stress juga akan menurun saat kita makin terbiasa berbicara di
depan umum. Perbanyaklah latihan presentasi, karena dalam presentasi,
kesiapan materi hanya memegang 20 persen faktor kesuksesan dan 80 persen
adalah kemampuan public speaking.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar